Labels

Sarana Pendukung


FASILITAS PENDUKUNG ”

Dalam upaya memberikan pelayanan pendidikan berkuailtas kepada peserta didik, SDSN Sukokerto 1 berkomitmen kuat untuk melengkapi fasilitas pendukung, utamanya yang berkaitan langsung dengan proses belajar siswa, misalnya lab computer, perpustakaan, Learning Resources Center (LRC) dan sarana prasarana Olah Raga.

Disamping keberadaan sarana prasarana seperti yang telah tersebut diatas, sekolah juga masih dilengkapi dengan sarana pendukung lainnya seperti mushola, kantin, dan UKS. Kesemua saspras tersebut secara maksimal dipergunakan untuk mendukung proses KBM di sekolah ini.

Perpustakaan sekolah benar-benar difungsikan sebagai sumber belajar bagi semua siswa dan guru untuk meng”update” pengetahuan mereka. Jam istirahat benar-benar menjadi waktu yang berharga bagi sebagian besar siswa, mengapa? Karena pada jam ini mereka akan berbondong-bondong ke perpustakaan untuk mencari buku dan informasi yang mereka butuhkan.

Koleksi buku yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah cukup memadai, utamanya terkait dengan buku-buku yang langsung dibutuhkan oleh siswa. Adapun koleksi buku tersebut meliputi buku-buku pelajaran, buku ilmu pengetahuan popular, majalah dan berbagai buku cerita berkualitas.

Untuk mendukung pencapaian sekolah dalam upaya mengenalkan teknologi canggih kepada siswa, sekolah telah berupaya melengkapi sarana lab computer dan secara langsung “nge- link” ke saluran internet. (www.sdn1sukokertokabprob.blogspot.com).

Berkenaan dengan upaya “kenal teknologi sejak dini” yang menjadi program unggulan sekolah, SDSN Sukokerto 1 mendapat berbagai bantuan perangkat computer dan juga tenaga guru IT.

Mushola, keberadaannya sangat vital. Merupakan tempat diselenggarakannya berbagai aktivitas ke’imtaq’an seperti sholat dhuhur berjama’ah, sholat dhuha, tartil, qiro’at, tahlil yasin dan istighosah.

Kantin “KEJUJURAN” telah lama dikembangkan di SDSN Sukokerto 1. Dinamai kantin kejujuran karena semua siswa bebas mengambil jenis barang yang disuka dan untuk membayarnya, mereka cukup memasukkan uang pada tempat yang disediakan. Bagaimana kalau uang siswa ada lebihnya? Mereka pun akan dengan sendirinya mengambil uang “ susuk ” nya sendiri tanpa ada pengawasan dari guru atau yang lainnya.

“Wah. benar-benar jujur kalau begitu”, demikian komentar salah satu peserta study banding dari Lombok Tengah ketika mendengarkan penjelasan dari Bpk. Muhammad Sugito tentang keberadaan Kantin “KEJUJURAN” tersebut.